Menjual produk baru membutuhkan strategi tersendiri. Bila tidak, selain menghabiskan tenaga, pikiran, dan uang, juga bisa membuat stress atau bahkan sampai frustasi. Stress atau frustasi disebabkan oleh:
- tekanan dari owner ataupun direksi yang kecewa pada kinerja pemasaran dan penjualan Anda bila Anda sebagai tenaga pemasaran dan penjualan gagal memenuhi ekspektasinya (harapannya);
- frustasi karena pemikiran, investasi harus kembali dan atau bunga bank jalan terus dan itu harus di bayar bila produk tersebut adalah hasil usaha Anda.
Menjual produk baru harus melalui beberapa tahapan yang mutlak untuk dilakukan.
1. Menyadarkan calon pembeli tentang adanya produk baru. Istilahnya, menciptakan product awereness jika kita menggunakan terminologi pemasaran. Di sini Anda sebagai produsen memberi tahu pada calon customer atau prospek Anda melalui alat komunikasi pemasaran baik itu advertising (periklanan), public relations (humas), sales promotions (promosi penjualan), direct selling (penjualan langsung).
Keempat alat komunikasi pemasaran di atas di sebut promotion mix. Meski keempatnya terlihat terpisah satu sama lain, pada kenyataannya saat Anda melakukan komunikasi penjualan, keempatnya tidak dapat dipisahkan dan satu sama lain saling melengkapi. Itulah sebabnya sekarang ini telah berkembang alat komunikasi pemasaran yang baru yang disebut integrated marketing communication (IMC/Komunikasi Pemasaran Terpadu). IMC ini dengan terus terang memanfaatkan seluruh elemen dari promotion mix secara sinergis untuk tujuan pemasaran dan penjualan. Melalui IMC ini seluruh keunggulan dari masing-masing alat promotion mix dimanfaatkan secara maksimal.
Media yang Anda gunakan untuk menyadarkan calon pembeli terserah Anda, tergantung kemampuan keuangan Anda. Anda bisa menggunakan televisi, radio, suratkabar, majalah, billboard, spanduk, brosur, leaflet, flyer, standing banner dan sebagainya. Yang relatif murah adalah menggunakan website, blog, facebook, youtube, twitter, mailinglist, forum dan sebagainya.
2. Memberi pengetahuan kepada calon konsumen. Istilahnya dalam komunikasi pemasaran disebut knowledge. Di sini Anda selaku pemilik produk baru harus melakukan edukasi kepada konsumen tentang produk-produk Anda. Apa saja yang Anda edukasikan kepada konsumen?
- Manfaat produk buat kosumen. (Anda yakin tidak bahwa manfaat produk Anda bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda? Itulah yang Anda ajarkan pada calon customer Anda. Ini akan kita urai lebih lanjut pada pembahasan berikutnya);
- Fiturnya (feature);
- Harganya;
- Dimana produk bisa di beli;
- Apa uniq selling proposition (USP) produk Anda. USP ini akan bercerita apa sih keunggulan produk Anda, apa sih yang membuat dia beda dengan produk competitor lainnya, dan sebagainya;
- Apa jaminan yang Anda berikan pada pembeli jika mereka membeli produk Anda bahwa setelah mereka membeli produk Anda, apa yang Anda promosikan benar adanya, dan mereka tidak kecewa? Berikan jaminan ini pada program edukasi Anda.
Bila saat Anda membaca tulisan ini kebetulan Anda tengah dalam persiapan untuk meluncurkan produk baru atau menjual produk baru Anda, waktunya cukup mepet tapi membutuhkan teman diskusi, Anda boleh mengirimkan email ke saya di zainalnaseventy@gmail.com.
3. Menempatkan produk Anda tidak jauh dari calon pelanggan Anda. Pada saat yang bersamaan dengan ketika Anda mempromosikan (mengkomunikasi produk Anda) Anda harus sudah yakin bahwa produk Anda sudah ada di wilayah, di lokasi, bahkan bila mungkin di depan rumah target pembeli yang Anda incar. Tujuannya, saat mereka akan membeli produknya (karena telah Anda beri kesadaran dan Anda beri product knowledge sehingga mereka sangat ngebet pengen mencobanya), produknya sudah ada di hadapan dia. Bila produknya belum ada di hadapannya, ini cukup berisiko. Calon customer yang Anda didik justru akan membeli produk kompetitor Anda karena tidak sabar. Di sini Anda rugi. Anda yang berpromosi, kompetitor yang menikmati manfaatnya.
4. Dorong mereka agar suka pada produk baru Anda. Caranya, jual produk Anda kepada emosi calon pelanggan tersebut. Mengapa Anda menjual kepada emosi calon pelanggan? Kalau kita mau jujur, 70 persen penjualan terjadi karena faktor emosi. Oleh karena itu akan sungguh hebat jika peluncuran produk baru dilakukan setelah calon pelanggan berhasil Anda pengaruhi. Apa saja itu faktor emosi mereka yang harus Anda pengaruhi? Bangga, hebat, cinta, dan takut. Bila mereka merasa bangga membeli produk Anda, mereka merasa hebat kalau membeli produk Anda, mereka merasa takut bila tidak memberi produk Anda, mereka merasa akan mendapatkan kasih sayang dari orang yang dicintainya bila mereka membeli produk Anda, wah dijamin pasti produk Anda laris.
5. Peluncuran produk. Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, barulah Anda meluncurkan produk baru tersebut (product launching). Bila usaha Anda usaha yang besar tentu tidak ada masalah dalam melakukan peluncuran produk baru ini. Anda bisa membeli jam tayang televisi, jam siaran radio, membeli halaman media cetak dan sebagainya. Namun bila usaha Anda usaha kecil, cukuplah melakukan syukuran, undang wartawan untuk meliput, undang perusahaan-perusahaan yang Anda harapkan menjadi pelanggan atau calon pembeli perorangan potensial.
Pada saat yang sama Anda bisa meluncurkan dengan cara yang gratis. Gunakan youtube, facebook, twitter, dan social media lainnya. Anda juga dapat memanfaatkan forum ataupun mailinglist yang Anda ikuti. Yang penting pada hari itu seluruh prospek yang Anda harapkan menjadi pelanggan potensial tahu bahwa Anda sudah meluncurkan sebuah produk baru. Undang mereka untuk hadir menyaksikan peluncuran atau undang mereka untuk membelinya meski mereka tidak bisa hadir. Peluncuran ini bisa dilakukan di kantor, di outlet milik Anda, atau di ajang pemeran, show, bazaar, arisan, dan sebagainya. Intinya saat Anda meluncurkan produk baru ada banyak undangan yang bisa hadir. Diharapkan mereka nantinya bisa memberikan testimonial tentang produk baru Anda atau mereka bisa melakukan pemasaran dari mulut ke mulut (mouth to mouth marketing).
Perlukah menghadirkan artis untuk menghibur undangan? Boleh tapi tidak wajib. Hiburan tidak lebih hanya untuk menghibur orang yang sudah capek-capek datang, dan hiburan bisa digunakan untuk pemikat orang datang. Tapi itu tidak wajib. Jika Anda dikenal baik oleh orang yang Anda undang, atau orang yang Anda undang memiliki kepentingan dengan produk yang akan Anda luncurkan, mereka pasti datang. Yang penting adalah acara selamatan dan doa. Anda harus mengucapkan rasa syukur pada Tuhan yang sudah sangat baik sehingga Anda diijinkan menciptakan produk baru.
6. Dorong atau tarik prospek-prospek Anda yang lain untuk membeli. Setelah mereka menyadari, mengetahui dan suka dengan produk Anda, emosi mereka berhasil Anda haru biru, maka ketika tenaga penjual Anda sampai ke depan mereka, dan mereka melihat memang benar apa yang Anda janjikan dan memang produk tersebut mampu memenuhi janji Anda, maka otomatis calon pelanggan Anda akan membelinya dan istilahnya, mereka bukan lagi calon tapi sudah menjadi pembeli.
Mengingat produk Anda adalah produk baru akan lebih manis bila Anda menyertakan pemikat sehingga orang mau melihat, mencoba dan lalu membeli. Untuk itu maksimalkan fungsi promosi Anda. (ini akan kita bahas lebih lanjut).
7. Jaga dan pertahankan pelanggan produk baru Anda itu. Tugas Anda selanjutnya tinggal menjaga dan mempertahankan mereka agar terus menjadi langgananan Anda.
Selamat meluncurkan dan selamat menjual produk baru Anda. Bila Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS di 0816 197 3045.
Semoga sukses
Zainal Abidin Partao