.

Jumat, 29 Juli 2011

Pelanggan yang Kembali Memberi Keuntungan 5 Kali Lebih Banyak

Pelanggan yang kembali ke tempat Anda (apakah itu ke Café, Restoran, Salon, Spa, Apotik, Boutique, ataupun Fitness & Sport Center milik Anda) PASTI akan memberi keuntungan lima kali lebih banyak kepada Anda.

Apa alasannya saya mengatakan demikian?  Mereka memberikan keuntungan kepada Anda karena kehadiran mereka kembali ke tempat Anda telah membuat Anda:

1.     Menekan biaya promosi.
2.     Pelanggan Anda tersebut akan membawa temannya untuk menjadi customer baru Anda.
3.     Pelanggan tersebut akan melakukan cross selling ataupun up selling.
4.     Ia akan menjadi advisor ahli yang free of charge dalam menciptakan produk yang customize dan personalize.
5.     Uniknya lagi, pelanggan yang setia tersebut selalu memiliki kerinduan untuk kembali lagi ke tempat Anda, kembali lagi ke tempat Anda dan kembali lagi ke tempat Anda. Seperti ada yang hilang dalam perasaannya bila mereka belum berkunjung ke tempat Anda. 

Dari fakta dan uraian saya di atas, manfaat apa yang bisa Anda dapat?
·        Kinilah saatnya Anda menggenjot staff dan tenaga frontliner Anda untuk mampu menterjemahkan dan menjalankan program customer retention (mempertahankan pelanggan) Anda.
·        Kini Anda sudah tahu mengapa Anda sendiri harus memiliki perhatian lebih, dalam memeriksa tingkat atau jumlah membeli kembali pelanggan atau customer Anda.
·        Anda sendiri perlu terus menerus melahirkan program-program inovatif untuk dapat meningkatkan customer retention di tempat Anda.
·        Lebih meningkatkan lagi pelayanan prima (excellent service) kepada pelanggan atau customer Anda.
Anda punya kesulitan untuk menelurkan program-program yang inovatif  yang mampu meningkatkan customer retention?
Jangan bingung.  Anda punya advisor gratis yaitu customer Anda. 
Atau Anda masih penasaran, Anda membutuhkan advisor ahli yang tidak harus mengeluarkan investasi yang besar?  Meski saya tidak berani mengklaim sebagai seorang yang ahli, tapi mungkin sayalah yang Anda butuhkan untuk membantu Anda menyusun program-program yang membuat pelanggan kembali (program customer retention) ke tempat Anda.
Cukup hubungi di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam

Zainal Abidin Partao

Sabtu, 16 Juli 2011

Bagaimana meningkatkan penjualan Anda?

Tanpa harus mengeluarkan biaya promosi atau biaya iklan tambahan, penjualan Anda dapat ditingkatkan minimal 10 % bila Anda mengikuti langkah-langkah berikut ini.

1.    Lakukan mystery shoping ,
2.    Evaluasi dan upgrade keahlian atau selling skill tenaga penjual Anda,
3.    Tingkatkan kemampuan tenaga penjual Anda dalam memberikan pelayanan prima kepada calon, pelanggan baru dan pelanggan setia Anda,
Inti dari tulisan saya tersebut adalah yang datang ke toko, outlet, showroom Anda dapat kita kategorikan ke dalam 4 kategori:
1.    Ingin melihat-lihat (tidak ada niat untuk beli tapi masih bisa dipengaruhi untuk membeli). Kini rekreasi tidak harus ke Ancol misalnya.  Pilihan tujuan rekreasi kini sudah berubah bukan hanya ke objek wisata alam tapi ke mall, plaza dan supermarket.  Jadi bisa jadi orang yang datang ke toko, outlet atau showroom Anda hanya ingin rekreasi, mencari informasi, atau sekedar iseng untuk menghabiskan waktu.  Di sini, Anda bisa menggunakan teknik yang menciptakan impulse buying (membeli tanpa direncanakan).  Jadi, bila 4 langkah di atas dilakukan, bertambahlah penjualan Anda.
2.    Ingin melihat-lihat (tidak ada niat untuk beli dan TIDAK bisa dipengaruhi untuk membeli). Tipe yang ini kadang banyak menghabiskan waktu tenaga penjual Anda.  Ini yang merugikan Anda (Anda sudah lihat penjelasannya di tulisan saya ini http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/2011/07/pernahkah-bapak-dan-ibu-berhitung.html bukan?). Mengapa demikian?  Lihat di penjelasan butir 4 di bawah ini.  
3.    Ingin membeli tapi mencari harga yang termurah, model atau desain terbaru, kualitas terbaik, dan sebagainya. Kemampuan selling skill tenaga penjual Anda akan mengalihkan perhatian calon pelanggan dari alasan-alasan di atas sehingga biar harganya, modelnya, kualitasnya tidak persis seperti yang mereka harapkan, mereka tetap membeli produk, barang atau jasa yang Anda jual.  Kuncinya di selling skill.  Jadi, bila selling skill tenaga penjual ini Anda latih, bertambahlah penjualan Anda.
4.    Ingin membeli, benar-benar ingin membeli. Di sini Anda hanya perlu benar-benar memberikan perhatian padanya, memberikan service padanya sehingga dia tidak lari.  Tapi justru yang terjadi adalah dia tidak jadi membeli karena pegawai Anda sibuk melayani pelanggan kategori 2 yang hanya ingin melihat-lihat dan memang TIDAK ingin membeli. Maka jika tenaga penjual Anda dilatih dalam selling skill dan pelayanan prima, maka pelanggan yang ingin membeli ini akan mampu Anda tangkap (melalui tenaga penjual terlatih Anda), namun tetap tidak mengesampingkan pelanggan ketori 2 dan tidak menyakiti hatinya, karena di masa datang dia akan benar-benar datang untuk membeli bukan hanya untuk melihat-lihat saja.  Maka bertambahlah penjualan Anda.  Hasil finalnya, Anda akan meningkatkan penjualan Anda (saya optimis minimal 10% persen) dan itu tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya promosi dan periklanan.  Percayalah.
Kini tugas Anda adalah melatih selling & communication skill tenaga penjual Anda dan memberikan pengajaran padanya mengenai pelayanan prima.
Jangan ragu dan khawatir, hubungi saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS di 0816 197 3045 bila Anda ingin melatih dan meningkatkan selling & communication skill serta kemampuan mereka dalam memberikan excellent service (pelayanan prima).
Semoga sukses


Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/ 

Jumat, 15 Juli 2011

Menjual Produk Baru, Unique Selling Proposition itu Penting

Mengapa Unique Selling Proposition (USP) penting dikedepankan ketika menjual produk baru? Karena ketika para pembeli membeli produk atau jasa baru tidak mau membeli produk atau jasa yang biasa-biasa saja. Produk dan jasa yang biasa-biasa saja sudah terpenuhi oleh produk dan jasa sebelumnya yang sudah dilangganinya. Mereka membeli produk baru karena ingin mendapatkan keunikannya, ingin mendapatkan keunggulannya, ingin mendapatkan sesuatu yang baru yang dapat LEBIH memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya.

Apakah USP itu? USP adalah sebuah konsep dalam marketing (pemasaran) yang menunjukkan keunikan, keunggulan dan kehebatan sebuah produk ataupun jasa yang diproklamirkan oleh produsennya yang membuat produk itu dianggap BERBEDA, LEBIH BAIK dan LEBIH UNGGUL dibanding produk atau jasa sejenis yang dikeluarkan oleh kompetitornya.

Sang produsen di sini harus mampu menunjukkan USP-nya bukan hanya dari kata-kata saja tapi harus dapat dilihat, disentuh, didengar, dicium dan dirasakan.

Dari penjelasan barusan tentu Anda sepaham dengan saya bahwa untuk menciptakan USP tidaklah terlalu sulit. Cukup dengan memanfaatkan seluruh panca indera kita, kita sudah bisa membuat sebuah produk atau jasa lebih berbeda dari produk kompetitor kita.  Namun yang menjadi pertanyaan menggelitik adalah mengapa produk-produk UKM kita tampak biasa-biasa saja, tidak pernah memperlihatkan ataupun menonjolkan ke-USP-annya?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu ditambahkan sebuah pertanyaan lain, apakah itu yang mungkin menyebabkan pemasaran produk-produk UKM lebih sulit?  Pertanyaan yang kedua ini Anda, saya kira, bisa langsung menjawabnya.  Lalu, jawaban atas pertanyaan sebelumnya saya kira karena para pelaku UKM tidak memahami masalah USP dan manfaatnya untuk kemajuan usaha ataupun bisnisnya.

Oleh karena itu pemerintah (pusat maupun daerah) punya kewajiban bukan lagi hanya moral tapi punya kewajiban institusional ataupun kewajiban judikasional (maaf ini mungkin istilah saya saja, habis sulit mencari istilah yang pas, yang maknanya bila pemerintah tidak menjalankan kewajiban ini seyogyanya diberi sanksi hukuman atau dipindahkan, jangan lagi mengurusi bidang UKM), untuk mengajarkan dan mendorong bahkan mewajibkan UKM-UKM untuk memiliki USP ini bukan hanya untuk tingkat daerahnya, tapi sampai ke tingkat nasional, regional dan international.  Dengan demikian produk UKM dapat dijual ke luar negeri dan dari situ bisa menghasilkan devisa yang besar buat kemakmuran bangsa.  (Wah, wah, kok jadi terlalu nasionalist ya?).

Kini yang menjadi pertanyaan berikutnya, bila Anda telah memiliki bisnis ataupun yang menjadi pelaku UKM itu sendiri, adalah bagaimana menciptakan USP pada produk dan jasa Anda?
  1. Gunakan kacamata pelanggan. Siapakah pelanggan itu? Pelanggan itu adalah orang yang membeli produk atau jasa Anda. Tanyakan pada mereka mengapa mereka membeli sebuah produk atau jasa? Apa alasannya? Apa yang mereka cari? Jawaban-jawaban mereka itu bila Anda kemas sedikit itu sudah menjadi USP produk dan jasa Anda.
  2. Anda lihat produk dan jasa Anda. Lihat produknya mulai dari ukurannya, bentuknya, warnanya, aromanya, tampilannya, kemasannya, harganya, pelayanannya, apakah sudah lebih baik, lebih unggul dan lebih berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh kompetitor Anda?  Bila jawaban Anda adalah YA, maka itulah USP produk dan atau jasa Anda.
  3. Bentengi USP produk dan atau jasa Anda.  Apa yang membuat kompetitor Anda tidak bisa menirunya? Lakukan atau perbuat itu pada produk dan jasa Anda.

Maka program Anda dalam menjual produk baru, atau meluncurkan produk baru bukan lagi hal yang sulit.  Lakukan langkah-langkah promosi yang sudah kita bahas sebelumnya.  Sukses di tangan Anda.

Bila Anda masih penasaran dengan uraian di atas, pengen lebih banyak tahu lagi, Anda bisa kirim email ke saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045.


Selamat dan Sukses



Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/.

Senin, 11 Juli 2011

Menjual Produk Baru, Jangan Lupa Promosi Adalah Jurus Sakti Mandraguna

Salah satu kelemahan UKM dalam mengembangkan usahanya di luar sektor permodalan adalah pemasaran. Ini wajar mengingat para pengusaha memasuki dunia usaha di dorong oleh beberapa motivasi yang tidak seluruhnya berangkat dari nilai-nilai kewiraswastaan.

Tidak sedikit yang berwiraswasta karena terpaksa, ikut-ikutan atau karena sudah tidak punya pilihan lain.  Tapi kita tidak akan membahas apa yang memotivasi seseorang terjun di usaha kecil menengah. Kita justru harus berterima kasih ataupun mensyukuri ada yang mau terjun ke wiraswasta karena dari mereka tercipta banyak lapangan kerja.

Selain itu, kita harus mengucapkan syukur karena saat ini banyak sekolah MBA, MM atau apapun namanya yang lulusannya setelah lulus tidak berpikir bagaimana menciptakan lapangan kerja tapi justru sibuk mencari kerja. Jika mereka mencari kerja, nah lho yang lulusan S1, SMA, SMP, SD dan yang SD pun tidak tamat, mau bekerja di mana?

Bila Anda yang membaca tulisan ini lulusan MBA, MM dan yang setingkat, mohon maaf, jangan tersinggung. Mudah-mudahan tulisan ini menjadi bahan introspeksi buat Anda.

Marketing Mix
Dalam pemasaran ada istilah 4P, 6P, dan 7P. Ini yang harus dipahami dulu buat mereka yang baru terjun di bisnis UKM. Istilah tersebut dikenal sebagai marketing mix. Untuk diketahui 4P yang dirumuskan oleh Mc Carthy adalah konsep awal (Product/Produk, Price/Harga, Place/Distribusi, Promotion/Promosi) yang lalu oleh Philip Kotler ditambah 2P (Power/Kekuasaan dan Public Relations/Humas).  Tidak cukup di situ, dalam bukunya Customer Relationship Management Franchis Buttle menyebutkan bahwa 4P lebih ke arah produk yang sifatnya barang.  Untuk produk yang sifatnya jasa harus ditambahkan 3P lain yaitu Process/Proses, People/Orang dan Physical Evidence/Bukti pisik.  Dan karena kata Buttle kini seluruh produk tidak ada lagi yang tidak mengandung jasa maka dengan sendirinya marketing mix yang cocok dan tepat untuk kondisi saat ini adalah ya yang 7P itu.

Mengapa oleh Buttle dikatakan kini tidak ada lagi produk yang tidak memasukkan unsur jasa ke dalamnya Anda bisa melihat, orang membeli pisang goreng saja sudah tidak harus turun dari mobil.  Dia tetap di dalam mobilnya.  Pisang goreng akan diantarkan oleh pedagang ataupun asistennya ke pembeli yang masih asik menikmati lagu atau ngobrol di mobilnya.  Pengantaran tadi adalah jasa.

Mengapa harus marketing mix? Tidak usah dibahas pun sesungguhnya Anda sudah tahu. Harus ada produk dulu baru dijual. Minimal produknya sudah ada dalam kepala sebelum dipikirkan berapa harganyanya, bagaimana mendistribusikan atau menyalurkannya ke pembeli, dan bagaimana mempromosikannya (lewat iklan/advertising, humas/public relations, promosi penjualan/sales promotions dan penjualan langsung/direct selling). Yang oleh Kotler ditambahkan 2P, produk akan cepat diserap pasar bila pengusaha menggandeng kekuasaan (Power) dan membina hubungan (Public Relations/PR) dengan semua pihak yang berkepentingan atau dibutuhkan oleh pengusaha. Untuk lebih memikat lagi, pembeli ditunjukkan proses pembuatannya, orang-orang yang melayani pembeli dilatih untuk selalu tersenyum dan ramah ketika melayani (apa iya, ya?) dan diberi bukti pisik dari keunggulan produk dan layanannya. Misalnya kebersihannya, kecepatan layanannya, dan sebagainya. 

Itulah marketing mix.

Promosi sang jurus sakti mandraguna
Di sini yang kita bahas lebih dulu dari semua unsur marketing mix adalah promosi (khususnya promosi penjualan) dengan pertimbangan praktis, tidak harus mengeluarkan biaya besar.

Apa sih promosi itu? Di dunia perkantoran, orang paling senang mendapat promosi. Mengapa, karena dia akan naik jabatan, yang otomatis akan menaikkan gaji dan fasilitas yang diterimanya. Dalam dunia bisnis promosi artinya hampir sama, menaikkan produk Anda –mereknya (brand), positioning-nya, manfaatnya (benefit), dan nilai-nilainya (value)– dari meja penjualan ke atas kepala para calon pelanggan, sehingga produk Anda menjadi produk terhormat dalam pikirannya, perasaannya, dan impian-impiannya. 

Ketika orang mendapatkan promosi dalam jabatannya apa yang dia akan lakukan dan pikirkan terlebih dulu?  Ya, pasti dia akan mencari tahu apa tugas-tugasnya, apa kewajibannya dan apa kenikmatan yang akan diperolehnya dalam jabatan barunya.

Nah jika Anda akan mempromosikan produk Anda, prinsip-prinsipnya harus seperti itu.
  • Beri tahu mereka tentang kehadiran produk anda
  • Buat para pelanggan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang produk Anda. 
  • Buat pelanggan Anda penasaran mengenai apa tugas-tugas produk Anda dalam membantu calon pelanggan/pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya
  • Beritahu apa manfaat dan kenikmatan yang akan diperolehnya bila menggunakan dan mengkonsumsi produk Anda.

Alat-alat yang dapat Anda gunakan untuk promosi sangat bervariasi. Mari simak di bawah ini contoh-contohnya:
  • Coba gratis,
  • Product bundling (tumpangkan secara gratis produk baru Anda pada produk lama yang sudah dikenal)
  • Beli 1 dapat 2,
  • Diskon,
  • Potongan harga,
  • Pemberian kupon undian,
  • Program keanggotaan (membership) mulai dari yang gratis, setengah bayar (pemberian potongan harga),
  • Menggandeng perusahaan lain dalam program promosi Anda.  Produk Anda ditumpangkan ke produk perusahaan lain secara gratis.  Ya tentu tidak selamanya.  Tujuannya, untuk memperkenalkan produk Anda.  Kalau sudah dikenal ya yang menikmati manfaatnya harus bayar.
  • Dsb.


(catatan: contoh-contoh di atas adalah yang seingat penulis. Anda bisa melihat updatetannya pada kesempatan berikutnya. Penulis akan terus menambahkannya bila mendapatkan ide-ide baru nantinya. Mudah-mudahan dengan demikian pemahaman Anda tentang promosi akan terus bertambah).

Kegiatan menggandeng perusahaan lain ini menurut saya paling efektif.  Apalagi untuk menjual produk baru atau meluncurkan produk baru. Tapi hampir tidak pernah dilakukan oleh pengusaha UKM.  Contohnya di lokasi objek wisata.  Saya paling gemar berwisata.  Hampir tidak pernah saya melihat UKM-UKM di sekitar lokasi pariwisata menggunakan cara ini.  Padahal ini alat ampuh untuk nantinya setelah produknya dikenal orang dari banyak daerah, pengusaha UKM tersebut dapat melakukan penetrasi pasar dengan mudah karena sudah sangat dikenal orang.

Jadi, pesan sponsor sedikit, jangan pelit-pelitlah.

Saya kira uraian singkat itu sudah bisa dipahami dan mudah untuk memahaminya bukan?  Nanti kita lanjutkan lagi. sebagai penutup, bila langkah-langkah promosi tersebut Anda lakukan, Anda telah menempatkan produk Anda, mereknya, manfaatnya dan sebagainya ke kepala orang yang menjadi target pasar Anda.  Bila kualitas produk Anda tinggi, pelayanannya prima, yakinlah. Produk Anda akan terus dicari-cari.  Meski Anda tidak beriklan di media yang mahal.  

Bila Anda masih penasaran dengan uraian di atas, pengen lebih banyak tahu lagi, Anda bisa kirim email ke saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045.


Selamat dan Sukses



Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/.


Minggu, 10 Juli 2011

Menjual Produk Baru, Teknik dan Strateginya

Menjual produk baru membutuhkan strategi tersendiri. Bila tidak, selain menghabiskan tenaga, pikiran, dan uang, juga bisa membuat stress atau bahkan sampai frustasi.  Stress atau frustasi disebabkan oleh:
  • tekanan dari owner ataupun direksi yang kecewa pada kinerja pemasaran dan penjualan Anda bila Anda sebagai tenaga pemasaran dan penjualan gagal memenuhi ekspektasinya (harapannya);
  • frustasi karena pemikiran, investasi harus kembali dan atau bunga bank jalan terus dan itu harus di bayar bila produk tersebut adalah hasil usaha Anda.

Menjual produk baru harus melalui beberapa tahapan yang mutlak untuk dilakukan.
1. Menyadarkan calon pembeli tentang adanya produk baru.  Istilahnya, menciptakan product awereness jika kita menggunakan terminologi pemasaran.  Di sini Anda sebagai produsen memberi tahu pada calon customer atau prospek Anda melalui alat komunikasi pemasaran baik itu advertising (periklanan), public relations (humas), sales promotions (promosi penjualan), direct selling (penjualan langsung).
Keempat alat komunikasi pemasaran di atas di sebut promotion mix.  Meski keempatnya terlihat terpisah satu sama lain, pada kenyataannya saat Anda melakukan komunikasi penjualan, keempatnya tidak dapat dipisahkan dan satu sama lain saling melengkapi.  Itulah sebabnya sekarang ini telah berkembang alat komunikasi pemasaran yang baru yang disebut integrated marketing communication (IMC/Komunikasi Pemasaran Terpadu). IMC ini dengan terus terang memanfaatkan seluruh elemen dari promotion mix secara sinergis untuk tujuan pemasaran dan penjualan.  Melalui IMC ini seluruh keunggulan dari masing-masing alat promotion mix dimanfaatkan secara maksimal.
Media yang Anda gunakan untuk menyadarkan calon pembeli terserah Anda, tergantung kemampuan keuangan Anda.  Anda bisa menggunakan televisi, radio, suratkabar, majalah, billboard, spanduk, brosur, leaflet, flyer, standing banner dan sebagainya.  Yang relatif murah adalah menggunakan website, blog, facebook, youtube, twitter, mailinglist, forum dan sebagainya.  
2. Memberi pengetahuan kepada calon konsumen. Istilahnya dalam komunikasi pemasaran disebut knowledge.  Di sini Anda selaku pemilik produk baru harus melakukan edukasi kepada konsumen tentang produk-produk Anda. Apa saja yang Anda edukasikan kepada konsumen?
  • Manfaat produk buat kosumen.  (Anda yakin tidak bahwa manfaat produk Anda bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda? Itulah yang Anda ajarkan pada calon customer Anda. Ini akan kita urai lebih lanjut pada pembahasan berikutnya);
  • Fiturnya (feature);
  • Harganya;
  • Dimana produk bisa di beli;
  • Apa uniq selling proposition (USP) produk Anda. USP ini akan bercerita apa sih keunggulan produk Anda, apa sih yang membuat dia beda dengan produk competitor lainnya, dan sebagainya;
  • Apa jaminan yang Anda berikan pada pembeli jika mereka membeli produk Anda bahwa setelah mereka membeli produk Anda, apa yang Anda promosikan benar adanya, dan mereka tidak kecewa?  Berikan jaminan ini pada program edukasi Anda.

Bila saat Anda membaca tulisan ini kebetulan Anda tengah dalam persiapan untuk meluncurkan produk baru atau menjual produk baru Anda, waktunya cukup mepet tapi membutuhkan teman diskusi, Anda boleh mengirimkan email ke saya di zainalnaseventy@gmail.com.
3. Menempatkan produk Anda tidak jauh dari calon pelanggan AndaPada saat yang bersamaan dengan ketika Anda mempromosikan (mengkomunikasi produk Anda) Anda harus sudah yakin bahwa produk Anda sudah ada di wilayah, di lokasi, bahkan bila mungkin di depan rumah target pembeli yang Anda incar.  Tujuannya, saat mereka akan membeli produknya (karena telah Anda beri kesadaran dan Anda beri product knowledge sehingga mereka sangat ngebet pengen mencobanya), produknya sudah ada di hadapan dia. Bila produknya belum ada di hadapannya, ini cukup berisiko. Calon customer yang Anda didik justru akan membeli produk kompetitor Anda karena tidak sabar.  Di sini Anda rugi.  Anda yang berpromosi, kompetitor yang menikmati manfaatnya.
4. Dorong mereka agar suka pada produk baru Anda. Caranya, jual produk Anda kepada emosi calon pelanggan tersebut. Mengapa Anda menjual kepada emosi calon pelanggan? Kalau kita mau jujur, 70 persen penjualan terjadi karena faktor emosi.  Oleh karena itu akan sungguh hebat jika peluncuran produk baru dilakukan setelah calon pelanggan berhasil Anda pengaruhi.  Apa saja itu faktor emosi mereka yang harus Anda pengaruhi? Bangga, hebat, cinta, dan takut. Bila mereka merasa bangga membeli produk Anda, mereka merasa hebat kalau membeli produk Anda, mereka merasa takut bila tidak memberi produk Anda, mereka merasa akan mendapatkan kasih sayang dari orang yang dicintainya bila mereka membeli produk Anda, wah dijamin pasti produk Anda laris.
5. Peluncuran produk. Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, barulah Anda meluncurkan produk baru tersebut (product launching).  Bila usaha Anda usaha yang besar tentu tidak ada masalah dalam melakukan peluncuran produk baru ini.  Anda bisa membeli jam tayang televisi, jam siaran radio, membeli halaman media cetak dan sebagainya. Namun bila usaha Anda usaha kecil, cukuplah melakukan syukuran, undang wartawan untuk meliput, undang perusahaan-perusahaan yang Anda harapkan menjadi pelanggan atau calon pembeli perorangan potensial.
Pada saat yang sama Anda bisa meluncurkan dengan cara yang gratis. Gunakan youtube, facebook, twitter, dan social media lainnya.  Anda juga dapat memanfaatkan forum ataupun mailinglist yang Anda ikuti.  Yang penting pada hari itu seluruh prospek yang Anda harapkan menjadi pelanggan potensial tahu bahwa Anda sudah meluncurkan sebuah produk baru.  Undang mereka untuk hadir menyaksikan peluncuran atau undang mereka untuk membelinya meski mereka tidak bisa hadir.  Peluncuran ini bisa dilakukan di kantor, di outlet milik Anda, atau di ajang pemeran, show, bazaar, arisan, dan sebagainya.  Intinya saat Anda meluncurkan produk baru ada banyak undangan yang bisa hadir.  Diharapkan mereka nantinya bisa memberikan testimonial tentang produk baru Anda atau mereka bisa melakukan pemasaran dari mulut ke mulut (mouth to mouth marketing).
Perlukah menghadirkan artis untuk menghibur undangan? Boleh tapi tidak wajib.  Hiburan tidak lebih hanya untuk menghibur orang yang sudah capek-capek datang, dan hiburan bisa digunakan untuk pemikat orang datang.  Tapi itu tidak wajib.  Jika Anda dikenal baik oleh orang yang Anda undang, atau orang yang Anda undang memiliki kepentingan dengan produk yang akan Anda luncurkan, mereka pasti datang.  Yang penting adalah acara selamatan dan doa.  Anda harus mengucapkan rasa syukur pada Tuhan yang sudah sangat baik sehingga Anda diijinkan menciptakan produk baru. 
6. Dorong atau tarik prospek-prospek Anda yang lain untuk membeli. Setelah mereka menyadari, mengetahui dan suka dengan produk Anda, emosi mereka berhasil Anda haru biru, maka ketika tenaga penjual Anda sampai ke depan mereka, dan mereka melihat memang benar apa yang Anda janjikan dan memang produk tersebut mampu memenuhi janji Anda, maka otomatis calon pelanggan Anda akan membelinya dan istilahnya, mereka bukan lagi calon tapi sudah menjadi pembeli.
Mengingat produk Anda adalah produk baru akan lebih manis bila Anda menyertakan pemikat sehingga orang mau melihat, mencoba dan lalu membeli.  Untuk itu maksimalkan fungsi promosi Anda.  (ini akan kita bahas lebih lanjut).
7. Jaga dan pertahankan pelanggan produk baru Anda itu. Tugas Anda selanjutnya tinggal menjaga dan mempertahankan mereka agar terus menjadi langgananan Anda. 
Selamat meluncurkan dan selamat menjual produk baru Anda.  Bila Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS di 0816 197 3045.

Semoga sukses


Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/

Senin, 04 Juli 2011

Pernahkah Bapak dan Ibu Berhitung, Berapa Potensi Keuntungan Anda yang Hilang Setiap Bulan?

Untuk ukuran UMR, mengeluarkan Rp 1.500.000 untuk menggaji 2 penjaga toko tentu murah.  Namun bila mau sedikit berpikir, pengeluaran sebesar itu akan menjadi mahal jika Bapak dan Ibu mengetahui 50 persen potensi keuntungan hilang akibat kesalahan mereka dalam memilih mana pelanggan yang benar-benar harus dilayani (pelanggan yang tadinya ingin membeli tapi tidak jadi  karena tidak mendapatkan perhatian) dan mana yang tetap harus dilayani tapi seharusnya menjadi prioritas kedua.

Kemahalan berikutnya yang menambah penyesalan adalah kalau Bapak dan Ibu jadi teringat, bahwa 50 persen potensi pendapatan itu hilang hanya disebabkan oleh hal sepele yaitu karena Bapak dan Ibu kurang memberikan pelatihan kepada mereka.

Jadi, bila Bapak dan Ibu sepakat, jangan anggap menggaji Rp 1.500.000 per bulan kepada dua penjaga toko tersebut murah.  Kurangnya perhatian kita kepada statistik bisa menjadikan Bapak dan Ibu mendapatkan tripel kerugian.
  1. Karyawan bekerja dengan loyalitas seadanya; inflasi kadang kita lupakan, ia memakan nilai uang kita apalagi buat karyawan dengan gaji kecil, gajinya menjadi tidak bernilai, dan ironinya (ini luput dari perhatian kita), nilai bosnya di mata mereka pun menjadi ikut terkena inflasi;
  2. Bapak dan Ibu, seperti diungkapkan di atas, Bapak dan Ibu kehilangan potensi pendapatan;
  3. Pelanggan yang urung memberikan keuntungan pada Bapak dan Ibu tadi menilai, dan mudah-mudahan tidak menyebarluaskan ke teman-temannya, pelayanan di toko Bapak dan Ibu minim (maaf saya tidak tega menggunakan kata lain) dan karena itu tidak akan pernah kembali lagi.

 Dari cerita saya di atas, mulai dari sekarang, mulailah memberikan briefing dan pelatihan setiap hari kepada karyawan Bapak dan Ibu. Jangan lupa juga untuk melakukan evaluasi bersama dengan mereka untuk kemajuan perusahaan (Bapak dan Ibu) dan untuk peningkatan kesejahteraan mereka.

Hubungi saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045 bila membutuhkan bantuan.

Salam



Zainal Abidin Partao
Business Communication Trainer