.

Selasa, 22 November 2011

Menjual Produk Baru – Brosur Anda Alat Yang Ampuh


Sungguh bahagia rasanya bila produk baru yang kita luncurkan langsung diterima pasar dan pertumbuhan angka penjualannya meningkat secara signifikan dalam waktu yang singkat.

Tapi bagaimana caranya untuk bisa menjual produk baru dalam waktu yang singkat?  Adakah alat yang ampuh untuk itu?

Ada.  Brosur Andalah alatnya.  Brosur sangat ampuh untuk membantu Anda menjual produk baru.

Fase-fase dalam Komunikasi Pemasaran

Brosur Anda ampuh membantu Anda menjual produk baru karena dia bekerja dalam semua fase komunikasi pemasaran.

Pasar (customer/pelanggan) tidak ujuk-ujuk menerima produk baru Anda.  Produk Anda tidak langsung diterima oleh pasar dalam sekejab.  Tetapi dibutuhkan sebuah fase komunikasi pemasaran yang bisa pendek, bisa juga panjang waktunya.   Dengan kata lain, produk yang Anda luncurkan tidak akan diketahui pasar kalau Anda tidak mengkomunikasikannya.  Di situlah keampuhan pekerjaan brosur itu.

Ketika Anda meluncurkan produk baru, hanya orang-orang dekat Anda, dan umumnya bukan customer Anda, yang mengetahui itu.  Lewat komunikasi dari mulut ke mulut memang Anda bisa menginformasikan dan mengundang orang untuk membeli produk baru Anda.  Tapi itu masih kalah ampuh dibanding dengan kekuatan brosur.

Bila Anda mengkomunikasikan produk Anda (baik yang baru maupun yang lama), Anda akan menghasilkan serangkaian efek komunikasi, yang fase-fasenya sebagai berikut:
  • Awareness (Sadar atau insaf).  Lewat komunikasi Anda, calon customer atau pasar Anda akan menyadari atau insaf, ada produk baru dengan segala fiturnya, fungsinya dan manfaatnya. Karena itu, yang jadi pokok diskusi kita, coba lihat brosur Anda (bila Anda telah buat), cukup ampuh tidak untuk menciptakan awareness?
  • Knowledge (Pengetahuan).  Pesan-pesan komunikasi Anda tadi selain membuat orang menyadari tentang kehadiran produk Anda, orang tersebut juga akan memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk-produk Anda berikut keunggulan-keunggulannya.  Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh produk Anda tersebutlah yang membuat calon customer Anda masuk ke fase berikutnya yaitu liking.
  • Liking (Menyukai).  Di sini artinya calon customer (pelanggan) menyukai produk baru Anda.
  • Preference (Pilihan atau Sesuatu yang Lebih Disukai). Pada tahap ini, jika Anda perhatikan, mungkin saja dia belum pernah melihat produk Anda secara pisik.  Tapi jika dikerjakan dengan baik dan memiliki keampuhan, brosur Anda akan mendorong calon customer langsung menjatuhkan pilihannya untuk membeli produk Anda.  Meski produk itu belum pernah dilihatnya.

Catatan: Anda jadi ragu dengan kekuatan brosur Anda?  Kirimkan contohnya ke kami untuk kami berikan advis GRATIS <SATU KALI> untuk menyempurnakannya.
  • Conviction (Keyakinan).  Bila calon customer Anda memang benar-benar membutuhkan solusi atas masalahnya, dan brosur Anda bisa meyakinkannya bahwa produk Anda adalah solusi terbaik atas masalahnya, maka calon customer Anda pasti segera mengambil keputusan untuk:
  • Purchase (Membeli). Tidak ada lagi yang harus diceritakan di sini.  Brosur Anda tinggal memberikan satu lagi dari sekian banyak fungsinya, yaitu memberikan jaminan, memberikan garansi kepada calon customer Anda, bahwa ia tidak akan menyesal setelah membeli produk Anda. “ Tidak puas? Uang Anda akan kami kembalikan”, misalnya.

Brosur Dulu atau Produk Dulu?
Mana yang lebih baik? Brosur dulu atau produk dulu yang tiba di tangan calon customer? Silahkan Anda menjawabnya setelah selesai membaca uraian selanjutnya.

Produk baru dan brosur Anda tidak selalu tiba di tangan calon customer pada waktu yang bersamaan.  Bahkan bila pun tibanya secara bersamaan, calon customer biasanya tidak langsung menggunakan atau mengkonsumsi produk Anda, melainkan membaca lebih dulu brosur yang Anda buat.

Maka kita tiba pada pertanyaan berikutnya.  Apakah brosur Anda memiliki kemampuan atau kekuatan untuk mengubah persepsi, pengetahuan, kesukaan dan keyakinannya sehingga yang semula tidak menyadari, tidak mengetahui produk baru Anda, setelah membaca brosurnya lalu mengambil keputusan membeli produk Anda?

Ada satu lagi fungsi yang dikerjakan oleh brosur Anda.  Untuk mengubah keputusan orang sehingga dia membeli produk Anda, masih tergantung pada apakah Anda menulis brosurnya cukup menarik sehingga brosur tersebut mampu meyakinkan serta memiliki kekuatan untuk mendorong orang mencari (bila produk dan brosur datang tidak pada waktu yang sama), membeli dan mengkonsumsi produk Anda?

Catatan: Sekali lagi kami menawarkan bantuan pada Anda secara cuma-cuma.  Kirimkan contoh brosur Anda ke kami untuk kami berikan advis GRATIS <SATU KALI> untuk menyempurnakannya. 

Hubungi: 021 2880 3750 atau email ke surdhars@gmail.com

Saya dan tim (Surya Dharma) akan membantu Anda. 

Mohon maaf, khusus untuk penawaran ini, advis gratis hanya diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Desain dan Kata
Agar brosur Anda memiliki kekuatan, maka selain faktor desain grafis, penyusunan kalimat-kalimatnya pun harus memiliki daya hipnosis yang kuat.  Daya hipnosis plus kekuatan desain inilah yang membuat orang mencari, membeli dan mengkonsumsi produk baru Anda.

Oleh karena itu, kata-kata dalam brosur Anda harus:
  • Mampu mengkomunikasikan dengan baik value (nilai-nilai) yang ada dalam produk Anda;
  • Mampu mengkomunikasikan dengan baik benefit (manfaat-manfaatnya).
  • Mampu menguraikan feature (berbagai fungsi yang ada padanya) yang mampu membedakan produk Anda dibanding produk kompetitor.
  • Kemampuan brosur Anda mengkomunikasikan value, fiture dan benefitnya selain akan membangkitkan hasrat (desire) dan keinginan (want) calon customer untuk mencoba produk baru Anda, juga akan mendorong mereka mempercepat pengambilan keputusan, keputusan untuk membeli.


Pertanyaan terakhir, sudahkah brosur Anda memiliki kesaktian-kesaktian seperti yang telah kita diskusikan barusan?

Semoga demikian adanya.

Atau Anda masih ragu dengan kemampuan daya pikat atau kesaktian daya jual brosur Anda?

Jangan sia-siakan kesempatan yang kami tawarkan.  Kami pun siap membantu Anda menulis ulang pesan-pesan brosur Anda yang lainnya dengan harga terjangkau (harga dapat kita diskusikan).

Khusus untuk layanan penulisan brosur:
Email                      : surdhars@gmail.com
Hubungi kami di    : 021 2880 3750 (Surya Dharma)


Salam
Kasih Tuhan bersama Anda dan saya


Zainal Abidin Partao

Tulisan saya yang lain menyangkut REPUTASI dan TEKNIK MELOBI dapat Anda baca di:

Selasa, 11 Oktober 2011

101 Alasan Orang Membeli Produk Anda


Jika Anda ingin sukses dalam menjual produk baru, atau malah termasuk menjual produk lama yang diperbaharui, simaklah 101 alasan mengapa orang membeli barang dan jasa berikut ini. 

Pertanyaan yang perlu Anda ajukan dalam hati sebelum membacanya lebih jauh adalah: Sudahkah barang atau jasa yang saya jual memenuhi kebutuhan ataupun keinginan customer (pelanggan) yang jumlahnya 101 ini?  Jika jawabnya “iya”, selamat buat Anda. Sukses ada di depan mata Anda.

(Catatan: Lho, kok baru 56? Bukan 101?  Betul, sahabat dan saudaraku.  Sisanya boleh Anda tambahkan, atau menunggu saya lengkapi lagi.) 

1.     Untuk menyimpan uang
2.     Untuk membuat lebih banyak uang
3.     Untuk menghemat waktu
4.     Untuk menjadi lebih nyaman (untuk mendapatkan kenyamanan yang lebih banyak)
5.     Untuk menarik atau mendapatkan pujian
6.     Untuk mendapatkan ataupun meningkatkan kenikmatan
7.     Untuk memiliki segala hal yang berhubungan dengan kecantikan & keindahan
8.     Untuk menghindari kritik
9.     Untuk membuat mereka bekerja lebih mudah
10.   Untuk mempercepat pekerjaan mereka
11.   Untuk mendapatkan rasa makmur dan mewah
12.   Untuk terlihat lebih muda
13.   Menjadi lebih efisien
14.   Untuk memiliki rasa bangga
15.   Untuk menghindari usaha - karena orang tidak terlalu suka bekerja keras
16.   Untuk menghindari atau melepaskan diri dari rasa sakit
17.   Untuk melindungi harta benda mereka
18.   Untuk memiliki harta yang indah – barang antik, dsb
19.   Untuk tetap gaya - karena beberapa orang menikmati gayanya
20.   Untuk menghindari kesulitan
21.   Untuk mendapatkan akses ke peluang yang ada
22.   Ingin mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada
23.   Untuk menyatakan perasaan cinta
24.   Untuk mendapatkan hiburan
25.   Untuk menjadi terorganisir
26.   Untuk mendapatkan rasa aman
27.   Ingin mendapatkan keamanan ketika membeli sesuatu
28.   Untuk melestarikan sumber energi
29.   Untuk dapat diterima - karena itu berarti merasa aman dan dikasihi
30.   Untuk menjadi lebih fit dan sehat
31.   Untuk menarik lawan jenis
32.   Untuk melindungi keluarga
33.   Untuk meniru atau menyamai orang lain
34.   Untuk melindungi reputasi mereka - karena mereka bekerja keras untuk membangun itu
35.   Agar memiliki keunggulanalasan mengapa orang mencari simbol-simbol status
36.   Menjadi trendi - karena mereka tahu teman-teman mereka akan melihat
37.   Untuk digairahkan - karena orang perlu hal-hal yang menyenangkan dalam hidupnya
38.   Untuk berkomunikasi lebih baik - karena mereka ingin dipahami
39.   Untuk melestarikan lingkungan - sehingga menimbulkan menyebabkan berhubungan dengan pemasaran
40.   Untuk memenuhi impuls-impulsnya (dorongan hati) - dasar alasan di balik banyaknya pembelian
41.   Ingin lebih bersih
42.   Ingin lebih rapi
43.   Ingin jadi populer
44.   Untuk memuaskan rasa ingin tahu
45.   Untuk memenuhi selera makannya
46.   Ingin menjadi individu yang berarti
47.   Ingin sendiri
48.   Ingin menjadi pribadi yang utuh
49.   Untuk keluar dari stres
50.   Untuk mendapatkan kenyamanan
51.   Untuk tetap memiliki informasi terbaru
52.   Ingin terus memberi kepada orang lain - memberi makanan jiwa
53.   Merasa lebih muda
54.   Untuk mengejar hobi
55.   Untuk meninggalkan warisan
56.   Untuk memuaskan nafsu makan
57.   ………..
58.   ………..
101. …………………….

Tapi bila Anda ingin saya yang melengkapinya dan sekaligus menularkannya ke karyawan Anda, Anda bisa melihat informasi yang ada di sini.


Salam


Zainal Abidin Partao

Minggu, 18 September 2011

Promosi Cara Sederhana


Untuk apa kita melakukan promosi?
Kita melakukan promosi pada:
  • Keluarga untuk mendapatkan perhatian, rasa cinta dan kasih sayang
  • Perusahaan untuk peningkatan karir, jabatan, dan penghasilan (kesejahteraan)
  • Bisnis kita untuk mendapatkan laba (keuntungan) dan sustainability (agar panjang umur)
  •  Masyarakat agar kita dihargai, dihormati dan disegani (bukan untuk ditakuti tentunya)

Apakah cuma itu?
Tentu tidak, kita bisa dan wajib mempromosikan produk kita, brand kita, nama kita, tempat dan lokasi kita (jika kita memiliki bisnis dan usaha), organisasi kita, dan sebagainya.

Bagaimana cara sederhana mempromosikan itu semua?

Berpromosi pada keluarga kita cukup mudah, …
  • Berikan perhatian dan tunjukkan kasih sayang padanya,
  • Berikan hadiah-hadiah menarik meski kecil,
  • Sisihkan waktu Anda buat mereka (bukan sisa waktu Anda),

 Mama & adik Azvin

  • Penuhi kebutuhan uang mereka dengan bijaksana,
  • Berikan solusi atas masalah-masalah mereka,
  • Jadilah teman diskusi, teman bercanda, teman berdebat santai bagi mereka,

Mama & abang Almez
  • Jadilah orang tua (ayah, Ibu, kakek dan nenek, mungkin jadi paman dan bibi) yang penuh perhatian
  • Jadilah kakak atau adik yang perhatian dan penuh kasih sayang padanya,
Almez, Azvin, Teguh & Om Yohanes
Di mana Bapak? He he cukup jadi fotografernya aja.
Gunung Ijen, Jawa Timur

Sedikit lagi tips, uang dan harta benda bukan segalanya.  Jadi jangan ukur kasih sayang Anda dengan uang dan harta benda.  Lebih dari itu adalah sisihkan waktu untuk beribadah dan berdiskusi mencari keagungan Tuhan minimal sekali dalam sehari bersama-sama.

Maka Anda andalah the best father, mother, grandpa, grandma, sister or brother untuk dia. 

Bagaimana menurut Anda? Atau Anda punya pendapat lain?

Next, 
Bagaimana berpromosi pada perusahaan untuk peningkatan karir, jabatan dan penghasilan.

Salam

Zainal Abidin Partao

Senin, 12 September 2011

MENJUAL TANPA PERNAH DITOLAK. MUNGKINKAH?

Menjual Tanpa Pernah Ditolak adalah judul sebuah buku terkenal karya Dr. Maxwell Maltz, pendiri aliran Psycho-Cybernetics.  Sudah tidak terhitung berapa kali saya membacanya.  Buku ini mengupas kiat-kiat atau rahasia sukses dalam bidang penjualan dari sisi psiko-sibernetika atau psikologi citra diri.

Yang menjadi pertanyaan, ini mungkin menjadi pertanyaan Anda juga, “Sudah berapa banyak produk yang saya (Zainal) jual dan berapa banyak yang laku? Apakah semua yang saya (Zainal) jual pasti laku atau berhasil dijual?”

Anda perlu mengajukan pertanyaan itu kepada saya tentu karena ingin mendapatkan testimoni.  Jika terbukti bahwa saya bisa menjual apa saja dan semuanya laku karena telah membaca dan menerapkan buku itu, pasti Anda akan membelinya di toko buku atau memesannya dari toko buku online.

Buku Maxwell Maltz yang bila Anda searching di Google akan Anda ketahui diberi harga Rp 49.800 ini  jelas buku bagus, sangat bagus sekali.  Namun saya tidak berani berkata bahwa setiap produk yang saya jual pasti laku.

Karena itulah judul tulisan ini saya tambahkan kata “Mungkinkah?” Judulnya menjadi “Menjual Tanpa Pernah Ditolak.  Mungkinkah?

Jawabnya, “Mungkin.  Mungkin sekali.”  Yaitu apabila berbagai persyaratan yang mengikutinya telah terpenuhi.

Mengapa harus ada persyaratan untuk menjadikan itu mungkin?

Saya ingin memberi sebuah contoh kecil dan sederhana yang tidak bisa Anda bantah. 

Sebagai contoh, Anda saat ini telah memiliki sebuah mobil Toyota Avanza keluaran terbaru.  Di buku tabungan Anda, uang hanya tinggal tersisa sekitar Rp 30 juta yang Anda maintain dengan sangat cermat dan teliti agar saldonya tidak pernah kurang dari itu, untuk jaga-jaga.

Istri Anda yang juga bekerja, buku tabungannya juga sama.  Saldonya tinggal Rp 5 juta.  Ia baru saja membantu adiknya untuk masuk kuliah sehingga tidak mungkin menguras habis buku tabungannya, takut-takut si Putri, buah semata wayang perkawinan Anda butuh sesuatu yang perlu Anda penuhi sewaktu-waktu.  Apa tujuan berkeluarga selain ingin membahagiakan keluarga.  Tidak ada bukan?  Ya, Anda hanya ingin membahagiakan anak dan istri Anda.

Pada Suatu Sabtu Sore
Tiba-tiba, teman baik Anda datang mengunjungi Anda dan keluarga di suatu sore yang indah.   Anda dan istri, bahkan termasuk putri Anda, sudah sangat mengenal teman Anda ini karena baiknya.  Karena itu Anda menyambutnya dengan rasa hangat dan gembira. Anda sudah mengenal dia sejak masa SMA.  Dan Anda sendiri atau dia sendiri sudah tidak terhitung berapa kali menginap di rumah Anda atau di rumahnya ketika belum berkeluarga dulu.  Bedanya meski Anda dan dia di satu universitas, Anda masuk ke fakultas teknik jurusan arsitektur, sementara teman Anda ini masuk ke fakultas ekonomi dan bisnis jurusan marketing.

Dia lulusan terbaik di fakultasnya. Dia termasuk kutu buku. Dia sangat pintar berkomunikasi.  Bukankah ketika Anda merayu pacar Anda dulu yang kini jadi istri terkasih Anda, belajar merayunya dari teman Anda itu?  Itu harus Anda akui.

Dia datang ke rumah Anda sore itu bukan hanya sebagai teman tapi sebagai seorang pebisnis, seorang pemilik showroom mobil.

Teman Anda ini mungkin hanya selisih sedikit dari saya. Saya 1 kali lebih banyak membaca buku “Menjual Tanpa Pernah Ditolak” karya Dr. Maxwell Maltz tadi.

Karena itu, tentu Anda bisa membayangkan betapa hebatnya teman Anda itu.  Coba bandingkan.  Saya hanya lulusan S1 komunikasi, yang kadang diragukan kebenaran omongannya (alias tidak dipercayai omongannya, alias orang yang omongannya dinilai lebih banyak bohongnya dari pada benarnya). Sebaliknya dengan teman Anda, Ia adalah ahli marketing yang selalu dapat dipegang kata-katanya.  Pasti Anda lebih mempercayai dia dibanding saya.  Itu saya yakin.

Tapi bukan itu pokok masalahnya. 

Pokok masalahnya, teman Anda yang ahli marketing dan telah 30 kali katam buku Maxwell Maltz ini melihat, mobil Anda baru satu, Toyota Avanza.  Masih perlu satu lagi untuk istri tercinta.  Karena itulah dia datang ke rumah Anda di saat Anda, istri dan Putri ada di rumah.  Sabtu adalah waktu yang ideal.  Dia masih ingat, Sabtu sore adalah hari yang Anda senangi karena bisa menghirup teh manis sambil menyantap goreng pisang didampingi istri Anda yang cantik manis dan Putri yang kerap membuat gemas orang yang melihatnya.  

Teman Anda menawarkan mobil Honda Jazz varian terbaru untuk membantu istri Anda agar mobilitasnya bisa lebih tinggi.  Jarak rumah ke kantor pun menjadi lebih singkat dengan kehadiran Honda Jazz ini.

Teman Anda mengeluarkan seluruh jurus penjualannya, menggali dan mengingat kembali setiap sudut halaman buku marketing yang telah dibacanya, mulai dari tulisan Philip Kotler, Francis Buttle, Terence A. Shimp, Joe Conrad Levinstone, dan sebagainya.  Dia yakin, Anda tidak akan mungkin menolak.  Penolakan hanya akan membuat Anda merasa berdosa padanya, dan juga pada istri dan anak Anda.

Ia juga memaparkan berbagai opsi sistem pembayaran mulai dari yang kontan (yang tentu saja tidak mungkin Anda penuhi, mengingat kondisi cash flow Anda yang telah mencapai titik kritis tadi), sistem kredit untuk 1, 3 hingga 5 tahun berikut program promosinya, mulai dari program cashback, program promo berhadiah sepeda motor, dan banyak sekali janji promosi lainnya.

Singkat kata, apakah Anda lalu menyetujui tawarannya, mengambil ballpoint dan menandatangani tanda persetujuan pembelian secara kredit?

Saya yakin jawaban Anda adalah jelas. “TIDAK”.  “Bodoh apa saya?” tambah Anda. 

Anda Tidak Bodoh
Sudah tentu Anda tidak bodoh.  Saya acungin jempol untuk ketegasan Anda mengambil keputusan membeli atau tidak membeli didasarkan pertimbangan rasional.  Bukan karena pertimbangan pertemanan, kasihan atau apapun.

Lalu apakah teman Anda itu bodoh, sehingga gagal menjual Honda Jazz pada Anda?  Jawabannya sama, jelas TIDAK.

Lalu siapa yang bodoh?  Dr. Maxwell Maltz?  Jika Anda mengatakan Dr. Maxwell Maltz bodoh, justru saya yang akan marah kepada Anda.  Saya pengagum berat Dr. Maxwell Maltz.  Banyak buku-bukunya yang sudah saya baca.  Dan saya yang dulunya orang desa, orang udik, yang cara berpikirnya ya udik, banyak berubah karena terbantu oleh karya-karyanya. 

Saya lulus S1 dan S2 dan kini mengajar di PT ternama, saya harus akui pola pikir saya banyak terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran Dr. Maxwell Maltz.  Dalam saya memotivasi mahasiswa pun saya banyak mengadopsi dari pemikiran-pemikiran Dr. Maxwell Maltz.

Lalu apakah Dr. Maxwell Maltz salah dalam menulis judul buku dan salah juga dalam mengembangkan tulisannya?  Juga tidak salah.  Yang kurang dari tulisan itu adalah kata “MUNGKINKAH?”

Itulah sebabnya dalam tulisan ini saya tambahkan kata “MUNGKINKAH?”

Jadi, jawaban atas pertanyaan menjual tanpa pernah ditolak, mungkinkah?  Jawabnya mungkin.  100 persen mungkin jika persyaratan yang mengikutinya dipenuhi.

Apa saja persyaratan yang mengikutinya?

Nanti kita bahas panjang lebar, ya? 

Jika Anda penasaran dan enggak sabar, boleh juga email ke saya.

Salam


Zainal Abidin Partao

Rabu, 10 Agustus 2011

Bagaimana menggaet profitable prospect yang dinilai sulit?


ORANGNYA SULIT,” mungkin frase yang sudah tidak asing lagi buat Anda selaku owner ataupun direksi marketing & penjualan perusahaan ini. Sekali waktu jika tidak sering, Tim Marketing & Penjualan mungkin mengeluarkan kata-kata tersebut dan tanpa sengaja Anda dengar.

Tapi benarkah orang yang menjadi profitable prospect itu sulit? Atau apakah bukan karena strategi Tim Marketing & Penjualan yang kurang jitu sehingga gagal menjamah dan merangkul mereka menjadi profitable customer?

Setiap hari-hari pemasaran dan penjualan mengandung biaya (COST), menyedot sumber daya (RESOURCE) dan menghabiskan waktu (TIME).  Karena itu selain langkah-langkah persiapan (perencanaan) seperti yang sudah dilakukan selama ini oleh Tim Marketing & Penjualan, dibutuhkan kegiatan evaluasi sehingga sisi efektifitas dan efisiensinya terukur dan dapat terus ditingkatkan.

Namun demikian, dalam mengukur tingkat efektifitas dan tingkat efisiensi tersebut, pertama, tidaklah fair bila kita tidak memberi bekal dan strategi pada Tim tentang bagaimana menghadapi dan mananggulangi orang yang sulit tersebut.

Kedua, sudahkah Tim melakukan introspeksi internal, apakah pesan-pesan pemasarannya menciptakan INTERAKSI atau sebaliknya dinilai melakukan INTERUPSI oleh profitable prospect?  Bila pesan-pesan Tim dinilai telah melakukan interupsi oleh prospek, wajar jika prospek memberikan respon kontra yang akhirnya oleh Tim - prospek dinilai sebagai orang yang sulit.

Jadi, untuk menggaet profitable prospect yang dinilai sulit, Anda pun harus berperan aktif dalam membantu Tim Marketing & Penjualan Anda.  Anda harus membekali Tim Marketing & Penjualan dengan sebuah strategi yang dilengkapi persenjataan dan peluru yang cukup.  Strategi tersebut mencakup strategi dan teknik lobi, relationship marketing serta menciptakan pesan-pesan yang memancing interaksi dan menghindari penilaian bahwa tim sudah menginterupsi profitable prospects.

Anda membutuhkan bantuan?  Mengapa tidak menghubungi saya melalui SMS: 0816 197 3045 atau Email: zainalnaseventy@gmail.com

Saya menunggu kabar gembira dari Anda

Salam

Zainal Abidin Partao

Jumat, 29 Juli 2011

Pelanggan yang Kembali Memberi Keuntungan 5 Kali Lebih Banyak

Pelanggan yang kembali ke tempat Anda (apakah itu ke Café, Restoran, Salon, Spa, Apotik, Boutique, ataupun Fitness & Sport Center milik Anda) PASTI akan memberi keuntungan lima kali lebih banyak kepada Anda.

Apa alasannya saya mengatakan demikian?  Mereka memberikan keuntungan kepada Anda karena kehadiran mereka kembali ke tempat Anda telah membuat Anda:

1.     Menekan biaya promosi.
2.     Pelanggan Anda tersebut akan membawa temannya untuk menjadi customer baru Anda.
3.     Pelanggan tersebut akan melakukan cross selling ataupun up selling.
4.     Ia akan menjadi advisor ahli yang free of charge dalam menciptakan produk yang customize dan personalize.
5.     Uniknya lagi, pelanggan yang setia tersebut selalu memiliki kerinduan untuk kembali lagi ke tempat Anda, kembali lagi ke tempat Anda dan kembali lagi ke tempat Anda. Seperti ada yang hilang dalam perasaannya bila mereka belum berkunjung ke tempat Anda. 

Dari fakta dan uraian saya di atas, manfaat apa yang bisa Anda dapat?
·        Kinilah saatnya Anda menggenjot staff dan tenaga frontliner Anda untuk mampu menterjemahkan dan menjalankan program customer retention (mempertahankan pelanggan) Anda.
·        Kini Anda sudah tahu mengapa Anda sendiri harus memiliki perhatian lebih, dalam memeriksa tingkat atau jumlah membeli kembali pelanggan atau customer Anda.
·        Anda sendiri perlu terus menerus melahirkan program-program inovatif untuk dapat meningkatkan customer retention di tempat Anda.
·        Lebih meningkatkan lagi pelayanan prima (excellent service) kepada pelanggan atau customer Anda.
Anda punya kesulitan untuk menelurkan program-program yang inovatif  yang mampu meningkatkan customer retention?
Jangan bingung.  Anda punya advisor gratis yaitu customer Anda. 
Atau Anda masih penasaran, Anda membutuhkan advisor ahli yang tidak harus mengeluarkan investasi yang besar?  Meski saya tidak berani mengklaim sebagai seorang yang ahli, tapi mungkin sayalah yang Anda butuhkan untuk membantu Anda menyusun program-program yang membuat pelanggan kembali (program customer retention) ke tempat Anda.
Cukup hubungi di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam

Zainal Abidin Partao

Sabtu, 16 Juli 2011

Bagaimana meningkatkan penjualan Anda?

Tanpa harus mengeluarkan biaya promosi atau biaya iklan tambahan, penjualan Anda dapat ditingkatkan minimal 10 % bila Anda mengikuti langkah-langkah berikut ini.

1.    Lakukan mystery shoping ,
2.    Evaluasi dan upgrade keahlian atau selling skill tenaga penjual Anda,
3.    Tingkatkan kemampuan tenaga penjual Anda dalam memberikan pelayanan prima kepada calon, pelanggan baru dan pelanggan setia Anda,
Inti dari tulisan saya tersebut adalah yang datang ke toko, outlet, showroom Anda dapat kita kategorikan ke dalam 4 kategori:
1.    Ingin melihat-lihat (tidak ada niat untuk beli tapi masih bisa dipengaruhi untuk membeli). Kini rekreasi tidak harus ke Ancol misalnya.  Pilihan tujuan rekreasi kini sudah berubah bukan hanya ke objek wisata alam tapi ke mall, plaza dan supermarket.  Jadi bisa jadi orang yang datang ke toko, outlet atau showroom Anda hanya ingin rekreasi, mencari informasi, atau sekedar iseng untuk menghabiskan waktu.  Di sini, Anda bisa menggunakan teknik yang menciptakan impulse buying (membeli tanpa direncanakan).  Jadi, bila 4 langkah di atas dilakukan, bertambahlah penjualan Anda.
2.    Ingin melihat-lihat (tidak ada niat untuk beli dan TIDAK bisa dipengaruhi untuk membeli). Tipe yang ini kadang banyak menghabiskan waktu tenaga penjual Anda.  Ini yang merugikan Anda (Anda sudah lihat penjelasannya di tulisan saya ini http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/2011/07/pernahkah-bapak-dan-ibu-berhitung.html bukan?). Mengapa demikian?  Lihat di penjelasan butir 4 di bawah ini.  
3.    Ingin membeli tapi mencari harga yang termurah, model atau desain terbaru, kualitas terbaik, dan sebagainya. Kemampuan selling skill tenaga penjual Anda akan mengalihkan perhatian calon pelanggan dari alasan-alasan di atas sehingga biar harganya, modelnya, kualitasnya tidak persis seperti yang mereka harapkan, mereka tetap membeli produk, barang atau jasa yang Anda jual.  Kuncinya di selling skill.  Jadi, bila selling skill tenaga penjual ini Anda latih, bertambahlah penjualan Anda.
4.    Ingin membeli, benar-benar ingin membeli. Di sini Anda hanya perlu benar-benar memberikan perhatian padanya, memberikan service padanya sehingga dia tidak lari.  Tapi justru yang terjadi adalah dia tidak jadi membeli karena pegawai Anda sibuk melayani pelanggan kategori 2 yang hanya ingin melihat-lihat dan memang TIDAK ingin membeli. Maka jika tenaga penjual Anda dilatih dalam selling skill dan pelayanan prima, maka pelanggan yang ingin membeli ini akan mampu Anda tangkap (melalui tenaga penjual terlatih Anda), namun tetap tidak mengesampingkan pelanggan ketori 2 dan tidak menyakiti hatinya, karena di masa datang dia akan benar-benar datang untuk membeli bukan hanya untuk melihat-lihat saja.  Maka bertambahlah penjualan Anda.  Hasil finalnya, Anda akan meningkatkan penjualan Anda (saya optimis minimal 10% persen) dan itu tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya promosi dan periklanan.  Percayalah.
Kini tugas Anda adalah melatih selling & communication skill tenaga penjual Anda dan memberikan pengajaran padanya mengenai pelayanan prima.
Jangan ragu dan khawatir, hubungi saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS di 0816 197 3045 bila Anda ingin melatih dan meningkatkan selling & communication skill serta kemampuan mereka dalam memberikan excellent service (pelayanan prima).
Semoga sukses


Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/ 

Jumat, 15 Juli 2011

Menjual Produk Baru, Unique Selling Proposition itu Penting

Mengapa Unique Selling Proposition (USP) penting dikedepankan ketika menjual produk baru? Karena ketika para pembeli membeli produk atau jasa baru tidak mau membeli produk atau jasa yang biasa-biasa saja. Produk dan jasa yang biasa-biasa saja sudah terpenuhi oleh produk dan jasa sebelumnya yang sudah dilangganinya. Mereka membeli produk baru karena ingin mendapatkan keunikannya, ingin mendapatkan keunggulannya, ingin mendapatkan sesuatu yang baru yang dapat LEBIH memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya.

Apakah USP itu? USP adalah sebuah konsep dalam marketing (pemasaran) yang menunjukkan keunikan, keunggulan dan kehebatan sebuah produk ataupun jasa yang diproklamirkan oleh produsennya yang membuat produk itu dianggap BERBEDA, LEBIH BAIK dan LEBIH UNGGUL dibanding produk atau jasa sejenis yang dikeluarkan oleh kompetitornya.

Sang produsen di sini harus mampu menunjukkan USP-nya bukan hanya dari kata-kata saja tapi harus dapat dilihat, disentuh, didengar, dicium dan dirasakan.

Dari penjelasan barusan tentu Anda sepaham dengan saya bahwa untuk menciptakan USP tidaklah terlalu sulit. Cukup dengan memanfaatkan seluruh panca indera kita, kita sudah bisa membuat sebuah produk atau jasa lebih berbeda dari produk kompetitor kita.  Namun yang menjadi pertanyaan menggelitik adalah mengapa produk-produk UKM kita tampak biasa-biasa saja, tidak pernah memperlihatkan ataupun menonjolkan ke-USP-annya?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu ditambahkan sebuah pertanyaan lain, apakah itu yang mungkin menyebabkan pemasaran produk-produk UKM lebih sulit?  Pertanyaan yang kedua ini Anda, saya kira, bisa langsung menjawabnya.  Lalu, jawaban atas pertanyaan sebelumnya saya kira karena para pelaku UKM tidak memahami masalah USP dan manfaatnya untuk kemajuan usaha ataupun bisnisnya.

Oleh karena itu pemerintah (pusat maupun daerah) punya kewajiban bukan lagi hanya moral tapi punya kewajiban institusional ataupun kewajiban judikasional (maaf ini mungkin istilah saya saja, habis sulit mencari istilah yang pas, yang maknanya bila pemerintah tidak menjalankan kewajiban ini seyogyanya diberi sanksi hukuman atau dipindahkan, jangan lagi mengurusi bidang UKM), untuk mengajarkan dan mendorong bahkan mewajibkan UKM-UKM untuk memiliki USP ini bukan hanya untuk tingkat daerahnya, tapi sampai ke tingkat nasional, regional dan international.  Dengan demikian produk UKM dapat dijual ke luar negeri dan dari situ bisa menghasilkan devisa yang besar buat kemakmuran bangsa.  (Wah, wah, kok jadi terlalu nasionalist ya?).

Kini yang menjadi pertanyaan berikutnya, bila Anda telah memiliki bisnis ataupun yang menjadi pelaku UKM itu sendiri, adalah bagaimana menciptakan USP pada produk dan jasa Anda?
  1. Gunakan kacamata pelanggan. Siapakah pelanggan itu? Pelanggan itu adalah orang yang membeli produk atau jasa Anda. Tanyakan pada mereka mengapa mereka membeli sebuah produk atau jasa? Apa alasannya? Apa yang mereka cari? Jawaban-jawaban mereka itu bila Anda kemas sedikit itu sudah menjadi USP produk dan jasa Anda.
  2. Anda lihat produk dan jasa Anda. Lihat produknya mulai dari ukurannya, bentuknya, warnanya, aromanya, tampilannya, kemasannya, harganya, pelayanannya, apakah sudah lebih baik, lebih unggul dan lebih berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh kompetitor Anda?  Bila jawaban Anda adalah YA, maka itulah USP produk dan atau jasa Anda.
  3. Bentengi USP produk dan atau jasa Anda.  Apa yang membuat kompetitor Anda tidak bisa menirunya? Lakukan atau perbuat itu pada produk dan jasa Anda.

Maka program Anda dalam menjual produk baru, atau meluncurkan produk baru bukan lagi hal yang sulit.  Lakukan langkah-langkah promosi yang sudah kita bahas sebelumnya.  Sukses di tangan Anda.

Bila Anda masih penasaran dengan uraian di atas, pengen lebih banyak tahu lagi, Anda bisa kirim email ke saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045.


Selamat dan Sukses



Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/.

Senin, 11 Juli 2011

Menjual Produk Baru, Jangan Lupa Promosi Adalah Jurus Sakti Mandraguna

Salah satu kelemahan UKM dalam mengembangkan usahanya di luar sektor permodalan adalah pemasaran. Ini wajar mengingat para pengusaha memasuki dunia usaha di dorong oleh beberapa motivasi yang tidak seluruhnya berangkat dari nilai-nilai kewiraswastaan.

Tidak sedikit yang berwiraswasta karena terpaksa, ikut-ikutan atau karena sudah tidak punya pilihan lain.  Tapi kita tidak akan membahas apa yang memotivasi seseorang terjun di usaha kecil menengah. Kita justru harus berterima kasih ataupun mensyukuri ada yang mau terjun ke wiraswasta karena dari mereka tercipta banyak lapangan kerja.

Selain itu, kita harus mengucapkan syukur karena saat ini banyak sekolah MBA, MM atau apapun namanya yang lulusannya setelah lulus tidak berpikir bagaimana menciptakan lapangan kerja tapi justru sibuk mencari kerja. Jika mereka mencari kerja, nah lho yang lulusan S1, SMA, SMP, SD dan yang SD pun tidak tamat, mau bekerja di mana?

Bila Anda yang membaca tulisan ini lulusan MBA, MM dan yang setingkat, mohon maaf, jangan tersinggung. Mudah-mudahan tulisan ini menjadi bahan introspeksi buat Anda.

Marketing Mix
Dalam pemasaran ada istilah 4P, 6P, dan 7P. Ini yang harus dipahami dulu buat mereka yang baru terjun di bisnis UKM. Istilah tersebut dikenal sebagai marketing mix. Untuk diketahui 4P yang dirumuskan oleh Mc Carthy adalah konsep awal (Product/Produk, Price/Harga, Place/Distribusi, Promotion/Promosi) yang lalu oleh Philip Kotler ditambah 2P (Power/Kekuasaan dan Public Relations/Humas).  Tidak cukup di situ, dalam bukunya Customer Relationship Management Franchis Buttle menyebutkan bahwa 4P lebih ke arah produk yang sifatnya barang.  Untuk produk yang sifatnya jasa harus ditambahkan 3P lain yaitu Process/Proses, People/Orang dan Physical Evidence/Bukti pisik.  Dan karena kata Buttle kini seluruh produk tidak ada lagi yang tidak mengandung jasa maka dengan sendirinya marketing mix yang cocok dan tepat untuk kondisi saat ini adalah ya yang 7P itu.

Mengapa oleh Buttle dikatakan kini tidak ada lagi produk yang tidak memasukkan unsur jasa ke dalamnya Anda bisa melihat, orang membeli pisang goreng saja sudah tidak harus turun dari mobil.  Dia tetap di dalam mobilnya.  Pisang goreng akan diantarkan oleh pedagang ataupun asistennya ke pembeli yang masih asik menikmati lagu atau ngobrol di mobilnya.  Pengantaran tadi adalah jasa.

Mengapa harus marketing mix? Tidak usah dibahas pun sesungguhnya Anda sudah tahu. Harus ada produk dulu baru dijual. Minimal produknya sudah ada dalam kepala sebelum dipikirkan berapa harganyanya, bagaimana mendistribusikan atau menyalurkannya ke pembeli, dan bagaimana mempromosikannya (lewat iklan/advertising, humas/public relations, promosi penjualan/sales promotions dan penjualan langsung/direct selling). Yang oleh Kotler ditambahkan 2P, produk akan cepat diserap pasar bila pengusaha menggandeng kekuasaan (Power) dan membina hubungan (Public Relations/PR) dengan semua pihak yang berkepentingan atau dibutuhkan oleh pengusaha. Untuk lebih memikat lagi, pembeli ditunjukkan proses pembuatannya, orang-orang yang melayani pembeli dilatih untuk selalu tersenyum dan ramah ketika melayani (apa iya, ya?) dan diberi bukti pisik dari keunggulan produk dan layanannya. Misalnya kebersihannya, kecepatan layanannya, dan sebagainya. 

Itulah marketing mix.

Promosi sang jurus sakti mandraguna
Di sini yang kita bahas lebih dulu dari semua unsur marketing mix adalah promosi (khususnya promosi penjualan) dengan pertimbangan praktis, tidak harus mengeluarkan biaya besar.

Apa sih promosi itu? Di dunia perkantoran, orang paling senang mendapat promosi. Mengapa, karena dia akan naik jabatan, yang otomatis akan menaikkan gaji dan fasilitas yang diterimanya. Dalam dunia bisnis promosi artinya hampir sama, menaikkan produk Anda –mereknya (brand), positioning-nya, manfaatnya (benefit), dan nilai-nilainya (value)– dari meja penjualan ke atas kepala para calon pelanggan, sehingga produk Anda menjadi produk terhormat dalam pikirannya, perasaannya, dan impian-impiannya. 

Ketika orang mendapatkan promosi dalam jabatannya apa yang dia akan lakukan dan pikirkan terlebih dulu?  Ya, pasti dia akan mencari tahu apa tugas-tugasnya, apa kewajibannya dan apa kenikmatan yang akan diperolehnya dalam jabatan barunya.

Nah jika Anda akan mempromosikan produk Anda, prinsip-prinsipnya harus seperti itu.
  • Beri tahu mereka tentang kehadiran produk anda
  • Buat para pelanggan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang produk Anda. 
  • Buat pelanggan Anda penasaran mengenai apa tugas-tugas produk Anda dalam membantu calon pelanggan/pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya
  • Beritahu apa manfaat dan kenikmatan yang akan diperolehnya bila menggunakan dan mengkonsumsi produk Anda.

Alat-alat yang dapat Anda gunakan untuk promosi sangat bervariasi. Mari simak di bawah ini contoh-contohnya:
  • Coba gratis,
  • Product bundling (tumpangkan secara gratis produk baru Anda pada produk lama yang sudah dikenal)
  • Beli 1 dapat 2,
  • Diskon,
  • Potongan harga,
  • Pemberian kupon undian,
  • Program keanggotaan (membership) mulai dari yang gratis, setengah bayar (pemberian potongan harga),
  • Menggandeng perusahaan lain dalam program promosi Anda.  Produk Anda ditumpangkan ke produk perusahaan lain secara gratis.  Ya tentu tidak selamanya.  Tujuannya, untuk memperkenalkan produk Anda.  Kalau sudah dikenal ya yang menikmati manfaatnya harus bayar.
  • Dsb.


(catatan: contoh-contoh di atas adalah yang seingat penulis. Anda bisa melihat updatetannya pada kesempatan berikutnya. Penulis akan terus menambahkannya bila mendapatkan ide-ide baru nantinya. Mudah-mudahan dengan demikian pemahaman Anda tentang promosi akan terus bertambah).

Kegiatan menggandeng perusahaan lain ini menurut saya paling efektif.  Apalagi untuk menjual produk baru atau meluncurkan produk baru. Tapi hampir tidak pernah dilakukan oleh pengusaha UKM.  Contohnya di lokasi objek wisata.  Saya paling gemar berwisata.  Hampir tidak pernah saya melihat UKM-UKM di sekitar lokasi pariwisata menggunakan cara ini.  Padahal ini alat ampuh untuk nantinya setelah produknya dikenal orang dari banyak daerah, pengusaha UKM tersebut dapat melakukan penetrasi pasar dengan mudah karena sudah sangat dikenal orang.

Jadi, pesan sponsor sedikit, jangan pelit-pelitlah.

Saya kira uraian singkat itu sudah bisa dipahami dan mudah untuk memahaminya bukan?  Nanti kita lanjutkan lagi. sebagai penutup, bila langkah-langkah promosi tersebut Anda lakukan, Anda telah menempatkan produk Anda, mereknya, manfaatnya dan sebagainya ke kepala orang yang menjadi target pasar Anda.  Bila kualitas produk Anda tinggi, pelayanannya prima, yakinlah. Produk Anda akan terus dicari-cari.  Meski Anda tidak beriklan di media yang mahal.  

Bila Anda masih penasaran dengan uraian di atas, pengen lebih banyak tahu lagi, Anda bisa kirim email ke saya di zainalnaseventy@gmail.com atau SMS 0816 197 3045.


Selamat dan Sukses



Zainal Abidin Partao

Catatan: bila Anda ingin menyebarluaskan tulisan ini, demi kecintaan saya pada Anda dan kebahagiaan saya untuk kemajuan Anda, saya izinkan asal menyebutkan sumbernya di http://tokenkomunikasi-zainal.blogspot.com/.