.

Senin, 20 Juni 2011

Tersenyumlah! Anda akan dapat kasih Tuhan dan senyuman orang lain.

"Orang yang memberi dengan sebuah senyuman adalah pemberi yang terbaik karena Tuhan mengasihi seorang pemberi yang penuh keriangan."
- Ibu Teresa

Ketika pagi ini Anda memutuskan akan ke Indomart atau ke Alfamart, atau mungkin ke Carefour sekalian karena banyak yang harus dibeli, apa yang ada dalam benak Anda?
Tentu Anda berkalkulasi mulai dari uangnya cukup atau tidak, ada lagi yang mau dibeli atau tidak, dan untuk ayah atau ibunya anak-anak apa ada kebutuhan yang masih harus dicukupi, dan sebagainya dan sebagainya.
Lalu Anda mengendarai kendaraan Anda atau Anda menggunakan angkutan umum ke sana.
Ketika memasuki Indomart, Alfamart, atau Carefour, apa yang Anda harapkan pertama kali? Pasti ada banyak hal yang muncul di benak Anda. Namun satu hal yang saya kira pasti, di atas semua kebutuhan Anda tadi, Anda mengharapkan adanya layanan petugas toko yang ramah disertai senyum manis.
Sebuah harapan yang simpel sebetulnya.  Bukan pelayanan yang sulit. Untuk memberikannya pun tidak membutuhkan biaya ataupun energi.
Tapi dari semua toko itu, selama ini, seringkah atau selalukah Anda mendapatkan senyum seperti yang Anda harapkan? Saya yakin jarang, jarang sekali. Itulah kenyataan yang ada di Depok ini.
Tapi sebetulnya bukan hanya di Depok saja. Tapi di seluruh Indonesia.  Bukan hanya di Alfamart, Indomart atau Carefour saja, tapi si semua toko yang kita belum kenal dengan baik pelayannya.
Apa sih susahnya memberikan senyuman? Saya kira pemilik toko sudah capek memberikan arahan agar para karyawannya melayani dengan senyuman. Tapi kenapa masih susah memberikan senyuman pada para pelanggan yang sesungguh justru dia yang menggaji para pelayan ini.  Bukan bosnya atau pemiliknya.  Bosnya cuma meminjamkan tangan untuk menghitung uang dan memberikannya ke para karyawan ini.
Pembaca yang budiman.  Tiga hal yang saya tahu yang perlu saya tularkan pada Anda.  Pemilik wajah tidak menyadari tentang kebutuhan Anda mengenai senyumannya.  Dan dia tidak tahu dengan wajah asemnya, dia sudah merendahkan dirinya sendiri. Menjatuhkan dirinya sendiri dari tempat yang agung ke tempat yang hina. 
Kedua, pemilik juga tidak peduli. Selama ada pengunjung yang beli, ada uang yang masuk, ia merasa senyuman pegawainya memang tidak wajib. Jadi yang pertama dan kedua ini mengapa Anda pusingin? Mengapa menyiksa diri Anda? Mengapa Anda membiarkan diri Anda rusak oleh sakit hati atau amarah yang seharusnya bisa Anda hindari?
Ucapan Bunda Teresa tadi mari kita renungkan. Mari kita ganti. Jangan harapkan pelayan toko mendahului memberikan senyuman.  Andalah yang mendahului memberikan senyuman.  Anda akan bebas, jauh dari sakit hati, jauh dari sakit jantung, dan Anda akan tetap bahagia. Kedua, senyuman sama seperti dengan Anda menguap, atau sama seperti ketika Anda membersihkan mata Anda, akan diikuti oleh lawan bicara Anda. Senyum Anda akan dibalas senyum si pelayan toko. Dan Tuhan mengasihi Anda.
Bagaimana pendapat Anda? 

Senin, 13 Juni 2011

Perlukah meng-KLONING-kan visi bisnis Anda ke karyawan Anda?

Perlukah meng-KLONING-kan visi bisnis Anda ke karyawan Anda?
Dengan perkembangan usaha yang telah Anda capai, mau tidak mau merekrut karyawan wajib hukumnya. Jadi, pertanyaannya adalah cukupkah hanya memberikan product knowledge, melatih teknik komunikasi dan teknik penjualan pada mereka? Jauh dari cukup.

Bisnis Anda berkembang karena ada jiwa Anda di situ, Ada visi Anda di situ, ada ilmu Anda di situ. Bagaimana mengkomunikasikan kunci sukses tersebut kepada karyawan Anda? Perlukah mengkloningkan kunci sukses tersebut ke mereka? Hukumnya perlu dan wajib. Namun mengkomunikasikan dan mengkloningkan itu juga butuh seni dan butuh waktu.  Bila Anda membutuhkan bantuan untuk mengkomunikasikan dan mengkloningkan kunci sukses Anda, saya siap membantu Anda. Bila Anda berkenan, Anda boleh menuliskan keinginan-keinginan Anda untuk kita diskusikan sebelum langkah dan operasi pengkloningan kita lakukan.

Zainal Abidin Partao
021 700 10 878      

Jumat, 10 Juni 2011

Perlukah testimonial untuk produk dan jasa Anda?

Sebelum menjawab perlu atau tidaknya produk kita dicantumkan testimonial, kita harus paham dulu apa artinya testimonial.
Apakah testimonial itu?
Kata dasarnya adalah testimoni.  Menurut kamus artinya adalah  konfirmasi, pembenaran, pembuktian, pengesahan, pengukuhan; afirmasi, verifikasi, atau pun kesaksian.
Lebih jauh, kata testimonial mengandung banyak arti. Ada yang dikaitkan dengan fungsinya, ada yang dikaitkan dengan manfaatnya dan ada yang dikaitkan dengan ekspresi atau ungkapan hati.  Mari kita simak beberapa diantaranya.
  • Testimonial adalah sesuatu yang berfungsi sebagai bukti.
  • Testimonial adalah sesuatu yang diberikan atau dilakukan sebagai sebuah ungkapan kekaguman atau penghargaan.
  • Testimonial merupakan sesuatu yang merekomendasikan (atau mengekspresikan amanat) bahwa seseorang atau sesuatu layak untuk dipergunakan jasanya, dibeli produk atau jasanya.
  • Testimonial adalah sebuah anugerah yang diberikan kepada seseorang (teristimewa di depan umum) sebagai tanda penghargaan dan pengakuan atas prestasi atau jasanya, dll.

Seperti apa testimonial yang baik?
Anup S*). mengeluarkan sebuah formula yang ia singkat dengan T.E.A.S.E.  Dalam bahasa Indonesia “tease” artinya menggoda. Mungkin ia merumuskan formula demikian karena mengingat fungsinya testimonial dimaksudkan, salah satunya, untuk menggoda pembeli agar percaya pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Tactful/Bijaksana. Testimonial Anda terasa pas, penuh pertimbangan dan orang yang menggunakan testimonial Anda bangga menunjukkannya kepada orang lain.
Emphasize/Menekankan. Testimonial tersebut menyoroti kekuatan atau pengalaman Anda yang menyenangkan setelah menggunakan layanan atau produk tersebut.
Authentic/Otentik. Testimonial harus otentik. Artinya, orang yang membaca testimoni Anda bisa menghubungi Anda untuk memverifikasi apakah Anda benar-benar orang yang memberikan testimoni tersebut.
Short/Pendek. Testimonial yang Anda tulis harus singkat dan manis, langsung ke aspek yang paling penting dari layanan atau produk yang dimaksudkan.
Engaging/Melibatkan. Tidak hanya harus menarik, testimoni tersebut juga harus memberikan contoh nyata bagaimana layanan, produk atau orang tersebut sudah membantu Anda.
Bagaimana menulis testimonial yang baik?
Banyak metode menulis testimonial yang baik dan hebat. Namun 4 hal yang berikut ini tidak boleh tidak ada.
  • Tulislah testimony seolah Anda sedang berbicara dengan prospek.  Bukan ke pemilik atau ke manajemen perusahaan.
  • Tuliskan manfaat produk atau jasa yang spesifik dan terukur.
  • Jangan berlebihan.
  • Harus dapat dipercaya.

Tidak semua orang bisa dengan sempurna menuangkan gagasannya menjadi sebuah testimonial yang baik. Oleh karena itu mengapa Anda tidak menyerahkan pada akhlinya?  (Untuk yang satu ini mohon ijin berpromosi. Anda bisa menghubungi zainalnaseventy@gmail.com)
Perlukah testimonial untuk produk dan jasa Anda? 
Kini kita kembali ke pertanyaan awal, perlukah kita mencantumkan testimonial ke dalam produk dan atau jasa kita? Jawabnya adalah perlu dan wajib.  Testimonial membuktikan bahwa produk dan jasa kita berkualitas dan mampu memenuhi harapan customer dan customer tersebut ingin sharing dan membuktikan tentang telah terpenuhinya harapannya tersebut.
Bukan hanya itu. Dalam bisnis sekarang ini produk dan jasa yang kita jual tidak kita produksi sendiri dari hulu ke hilir.  Karena itu kita membutuhkan supplier dan distributor.  Di sini kita pun perlu juga memberikan testimonial ke supplier dan distributor kita. Manfaatnya, selain sebagai apresiasi atas jasa mereka kepada kita, sekaligus menjadi ajang promosi terselubung buat produk kita sendiri.  Image dan reputasi perusahaan yang menjadi supplier dan distributor akan tertular dan memberi warna pada image dan reputasi perusahaan kita sendiri.
Lebih lanjut, fase pemasaran Bisnis saat ini untuk meraih customer satisfaction strategi pemasaran dan penjualannya telah berorientasi kepada relationship selling atau marketing. Sasarannya tidak lagi hanya sekedar memberi layanan yang terbaik berdasar pada apa yang kita punya. Full service menjadi syarat. One stop shopping, bukan lagi sekedar slogan. Oleh karena itu di sini kita perlu sedikit belajar juga dari pedagang glodok yang tidak pernah mengatakan tidak ada atas permintaan customer yang datang berbelanja.
Artinya, Anda perlu membangun relationship juga bukan hanya kepada customer, supplier dan distributor tapi bahkan dengan competitor Anda. Itulah sebabnya pemberian testimonial bukan hanya bermakna sebagai apresiasi tapi juga untuk melindungi bisnis Anda untuk jangka panjang.
Anda tergerak ingin memberikan testimony? Bingung hendak menulis dari mana? Tidak usah bingung.  Sebelum lupa email ke kami,  utarakan kerinduan Anda tersebut. Kami siap membuatkan testimonial buat Anda.  Jumlah testimonial yang Anda butuhkan terserah Anda.
Jangan tunggu calon pelanggan Anda yang potensial memalingkan wajah hanya karena tidak cukup orang yang mempengaruhinya untuk membeli produk Anda.

Salam

Zainal Abidin Partao
Telp 021 700 10 878
zainalnaseventy@gmail.com


Tulisan berikutnya:
  •  Memberikan testimonial sebagai wujud apresiasi pada mitra bisnis.
  •  Salahkah bila kita yang mengkonsepkan testimonial untuk diucapkan orang lain tentang produk kita?